KIEV, 5 April 2011 (AFP) - Dampak radioaktif dari bencana Chernobyl masih mempengaruhi makanan yang dijual di pasar-pasar desa di daerah pedesaan Ukraina utara, juru kampanye Greenpeace mengatakan pada hari Selasa.
Kelompok lingkungan tersebut mempublikasikan temuan dari penyelidikan kecil pada makanan yang dibeli dari pasar-pasar desa di dua wilayah administrasi, Zhytomyr dan Rivne.
Kelompok lingkungan tersebut mempublikasikan temuan dari penyelidikan kecil pada makanan yang dibeli dari pasar-pasar desa di dua wilayah administrasi, Zhytomyr dan Rivne.
Pengujian menemukan cesium 137, sebuah kontaminan radioaktif yang bertahan lama yang berakumulasi di dalam organisme, yang kadarnya di atas tingkat yang diperbolehkan di dalam banyak contoh sampel susu, jamur kering dan buah beri, kata mereka.
Kadarnya lebih tinggi di daerah Rivne karena sebagai besar wilayah tersebut tanah bergambut dan terendam air yang lebih mudah untuk mentransmisikan partikel radioaktif ke tanaman daripada tanah jenis lainnya, jelas mereka.
Uji coba penelitian tersebut dipimpin oleh Iryna Labunska, seorang ilmuwan Greenpeace di Universitas Exeter, Inggris barat daya. Uji coba tersebut dirilis menjelang ulang tahun ke 25 dari bencana Chernobyl untuk menyoroti apa yang dikatakan Greenpeace mengenai kesenjangan dalam pengawasan makanan di wilayah pedesaan yang terkena awan radioaktif.
"Analisa makanan secara reguler (di daerah ini) telah berhenti dua tahun lalu," kata Labunska. "Cesium 137 masih merupakan ancaman jangka panjang bagi kesehatan masyarakat. Terlalu dini bagi pemerintah untuk menghentikan program pengawasan tersebut."
Produksi makanan berskala besar di Ukraina tidak memiliki masalah, namun situasinya berbeda di pedesaan yang miskin, di mana para petani mungkin memberi makan sapi mereka pada jerami yang terkontaminasi atau mengumpulkan jamur dan buah beri yang kemudian mereka jual di pasar lokal.
Penelitian Greenpeace yang dilakukan pada bulan Maret, menguji sejumlah 114 sampel dari dua distrik dan dari distrik ketiga yang tidak terkontaminasi, yang berfungsi sebagai pembanding. Ukraina Barat dan Selatan tidak terpengaruh oleh dampak dari Chernobyl.
Kadarnya lebih tinggi di daerah Rivne karena sebagai besar wilayah tersebut tanah bergambut dan terendam air yang lebih mudah untuk mentransmisikan partikel radioaktif ke tanaman daripada tanah jenis lainnya, jelas mereka.
Uji coba penelitian tersebut dipimpin oleh Iryna Labunska, seorang ilmuwan Greenpeace di Universitas Exeter, Inggris barat daya. Uji coba tersebut dirilis menjelang ulang tahun ke 25 dari bencana Chernobyl untuk menyoroti apa yang dikatakan Greenpeace mengenai kesenjangan dalam pengawasan makanan di wilayah pedesaan yang terkena awan radioaktif.
"Analisa makanan secara reguler (di daerah ini) telah berhenti dua tahun lalu," kata Labunska. "Cesium 137 masih merupakan ancaman jangka panjang bagi kesehatan masyarakat. Terlalu dini bagi pemerintah untuk menghentikan program pengawasan tersebut."
Produksi makanan berskala besar di Ukraina tidak memiliki masalah, namun situasinya berbeda di pedesaan yang miskin, di mana para petani mungkin memberi makan sapi mereka pada jerami yang terkontaminasi atau mengumpulkan jamur dan buah beri yang kemudian mereka jual di pasar lokal.
Penelitian Greenpeace yang dilakukan pada bulan Maret, menguji sejumlah 114 sampel dari dua distrik dan dari distrik ketiga yang tidak terkontaminasi, yang berfungsi sebagai pembanding. Ukraina Barat dan Selatan tidak terpengaruh oleh dampak dari Chernobyl.
www.duniaaskep.com