Kamis, 03 Maret 2011

Kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari

,
PRODUKSI DAN KEHIDUPAN
HEMOGLOBIN








DISUSUN
OLEH

DIAN APRIYANI
NIS. 8123

XI IIA 1




SMA NEGERI 1 SINGKAWANG
2011




HALAMAN PENGESAHAN

Judul
PRODUKSI DAN KEHIDUPAN
HEMOGLOBIN


Oleh :

Dian Apriyani
(NIS. 8123)

Telah diterima dan disahkan untuk memenuhi tugas kimia pada materi Kesetimbangan Kimia SMAN 1 Singkawang tahun ajaran 2010 / 2011







Singkawang, 27 Februari 2011
Guru Pelajaran Kimia



AGUS WAHIDI, S.Pd, M.Pd
NIP. 19750825 200604 1 005

 
 

                                                                                                  

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah berjudul “Produksi Dan Kehidupan  Hemoglobin” ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dalam pelajaran kimia pada materi kesetimbangan kimia. Dalam pembuatan makalah ini, saya mengambil referensi dari literatur dan jaringan internet.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing saya, Bapak Agus Wahidi, S.Pd, M.Pd, yang telah memberikan bimbingannya dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Terima kasih.
Singkawang, 27 Februari 2011
Penulis,


Dian Apriyani



DAFTAR ISI

Judul ……………………………………………………………………………...    i
Halaman Pengesahan ……………………………………………………………..   ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………….  iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………….....   iv
Daftar Gambar ……………………………………………………………………   v
BAB I             PENDAHULUAN ………………………………………………..  1
                        1.1 Latar Belakang ………………………………………………..   1
                        1.2 Perumusan masalah …………………………………………...   1
                        1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………..    1
                        1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………….....   1
BAB II           KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN ..………….............   2
                        2.1 Pengertian ……………………...……………………………...   2
                        2.2 Kadar Hemoglobin ……………………………………………   2
                        2.3 Struktur Hemoglobin ...……………………………….…….. .    3
                        2.4 Kegunaan Hemoglobin ………………………………………… 6
                        2.5 Faktor-Faktor …………………………………………………   6
BAB III          PENUTUP ………………………………………………………...  9
                        3.1 Simpulan ……………………………………………………….  9
Daftar Pustaka …………………………………………………………………….. 10




DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ……………………………………………………………………    2
Gambar 2.3 ……………………………………………………………………    4
Gambar 2.3.1 …………………………………………………………………… 5
Gambar 2.5 ……………………………………………………………………    8


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Darah memegang peranan inti dalam kehidupan manusia. Darah beredar dalam pembuluh darah membentuk suatu sistem sirkulasi, dengan jantung sebagai pompanya. Peranannya sebagai medium pertukaran antara sel-sel terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan luas serta memiliki sifat-sifat protektif terhadap organisme sebagai sutu keseluruhan dan khususnya terhadap darah sendiri.
Sel darah merah adalah cakram bikonkaf yang tidak berinti yang kira-kira 2m pada bagian tengah tebalnya hanya 1m. Komponen utama dalam sel darah merah adalah protein Hemoglobin (Hb). Fungsi utama hemoglobin adalah transpor O2 dan CO2.
Berdasarkan penjelasan diatas, kita akan membahas apa itu Hemoglobin dan proses pengikatan hemoglobin dengan oksigen.

1.2  Perumusan Masalah
1.    Apa itu Hemoglobin?
2.    Apa kegunaan dari Hemoglobin bagi tubuh manusia?
3.    Bagaimanakah proses pengikatan hemoglobin dengan oksigen?
4.    Faktor - faktor  apa saja yang mempengaruhi afinitas hemoglobin (hb) terhadap O2? 
1.3  Tujuan Penulisan
1.    Mengenal proses kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
1.4         Manfaat Penulisan
1.    Untuk mengenal proses kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2.    Mengetahui tentang hemoglobin serta kegunaan hemoglobin bagi tubuh.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin adalah metal-protein pengangkut oksigen yang mengandung besi  dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin  terdiri dari globin, apoprotein dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan  satu atom besi









Gambar 2.1 : Hemoglobin

2.2 Kadar Hemoglobin
Batasan normal kadar hemoglobin tergantung pada usia dan, mulai pada masa remaja, jenis kelamin orang tersebut. Kisaran normal adalah:



Kelompok
Umur / Jenis Kelamin
Hb (gr/100ml)
Anak
1.      6 bulan sampai 6 tahun
11
2.      6-14 tahun
12
Dewasa
1.      Laki-laki
13
2.       Wanita
12
3.      Wanita hamil
11








2.3  Struktur Hemoglobin
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit - subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen:




Reaksi bertahap dapat dinayatakan dalam persamaan reaksi kesetimbangan :
·        Hb + O2 ↔ HbO2
·         Hb O2+ O2 ↔ Hb(O2)2
·         Hb(O2)2 + O2 ↔ Hb(O2)3
·         Hb(O2)3 + O2 ↔ Hb(O2)4
Reaksi keseluruhan:
·         Hb + 4O2 ↔ Hb(O2)4


 









Gambar 2.3 : Stuktur Hemoglobin Gugus Heme

Penggabungan oksigen dengan molekul hemoglobin (Hb) merupakan reaksi yang sangat kompleks. HbO2 adalah oksihemoglobin, kompleks hemoglobin yang menjadi alat transportasi oksigen ke jaringan. Tetapan kesetimbangannya adalah sebagai berikut

                         Kc = [HbO2]
                                  ―――
                                 [HbO2] [O2]


Pada ketinggian 3 km tekanan parsial oksigen kira-kira hanya 0,14 atm, sedangkan tekanan parsial permukaan laut sekitar 0,2 atm .
Menurut prinsip Le Chatelier, pengurangan konsentrasi oksigen akan menggeser kesetimbangan diatas dari kanan ke kiri. Hal ini mengakibatkan berubahnya kadar oksigen hemoglobin , tubuh memerlukan waktu yang lama. Kesetimbangan akan bergeser dari kiri ke kanan sejalan dengan terbentuknya oksihemoglobin. Penambahan jumlah hemoglobin sangat lambat yaitu dua sampai tiga minggu untuk membentuknya. Terkadang untuk mengembalikan kadarnya ke kondisi normal dibutuhkan beberapa tahun.













Gambar 2.3.1 : Pengikatan antara Hemoglobin dan Oksigen



2.4  Kegunaan Hemoglobin
1.      Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan -jaringan tubuh. 
2.      Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan - jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. 
3.      Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang.

2.5  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Afinitas Hemoglobin (Hb) Terhadap O2 

1.      Keasaman atau pH
Keasaman bertambah atau pH semakin turun dan kadar ion H+ meningkat akan melemahkan ikatan antara oksigen dan hemoglobin sehingga kurva disosiasi oksigen - hemoglobin bergerak ke kanan (Afinitas Hb terhadap O2 berkurang ) sehingga menyebabkan hemoglobin melepaskan lebih banyak oksigen ke jaringan.
Misal peningkatan asam laktat dan asam karbonat yang dihasilkan oleh jaringan yang aktif secara metabolic.  Keasaman turun atau PH naik afinitas Hb terhadap O2 bertambah sehingga kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergerak ke kiri (afinitas Hb tehadap O2 Bertambah) dan hemoglobin banyak mengikat O2. Hb bekerja sbg buffer utk ion H+ . 
2.      PO2 atau Tekanan Parsial O2
Apabila PO2 darah meningkat , misalnya seperti di kapiler paru, Hb berikatan dengan sejumlah besar O2 mendekati 100% jenuh, PO2 60-100 mmHg : Hb >/90% jenuh (afinitas Hb terhadap O2 bertambah) dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergerak ke kiri.
Dan apabila PO2 menurun, misal di kapiler sistemik PO2 antara 40 dan 20 mmHg (75-35% jenuh) : sejumlah besar O2 dilepas dari Hb setiap penurunan PO2, afinitas Hb terhadap O2 berkurang dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kanan.
3.      PCO2 atau Tekanan Parsial CO2
PCO2 darah meningkat di kapiler sistemik sehingga CO2 berdifusi dari sel ke darah mengikuti penurunan gradiennya menyebabkan penurunan afinitas Hb terhadap O2 (Hb lebih banyak membebaskan O2) kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kanan.
PCO2 darah menurun di kapiler paru sehingga CO2 berdifusi dari darah ke alveoli menyebabkan peningkatan afinitas Hb terhadap O2 ( Hb lebih banyak mengikat O2) kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kiri. 
4.      Temperatur atau Suhu
Panas yang dihasil reaksi metabolism dari kontraksi otot melepaskan banyak asam & panas menyebabkan temperatur tubuh naik dan sel aktiv perlu banyak O2 memacu pelepasan O2 dari oksiHb (afinitas Hb tehadap O2 berkurang) kurva bergeser ke kanan.
Hipotermia menyebabkan metabolisme sel lambat sehingga O2 yang dibutuhkan jaringan sedikit pelepasan O2 dari Hb juga lambat (afinitas Hb terhadap O2 berkurang) dan kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kiri. 
5.      BPG
Peningkatan BPG yang dihasikan dari suatu metabolit glikolisis dan terdapat dalam darah sehingga Hb berikatan dg BPG dapat mengurangi afinitas Hb thd O2 dan kurva bergeser ke kanan. Hormon tiroksin, GH, epinefrin, norepi & testosteron dapat meningkatkan pembentukan BPG dan kadar BPG meningkat pada orang yg tinggal di dataran tinggi. 
Penurunan BPG di darah menyebabkan ikatan Hb terhadap O2 semakin kuat karena Hb tidak diikat oleh BPG afinitas Hb terhadap O2 bertambah, kurva disosiasi oksigen hemoglobin bergeser ke kiri. 























Gambar 2.5 : kurva disosiasi oksigen hemoglobin



BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa   :
1.      Hemoglobin adalah metal-protein pengangkut oksigen yang mengandung besi  dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya.
  1. Reaksi bertahap dapat dinayatakan dalam persamaan reaksi kesetimbangan :
    ·        Hb + O2 ↔ HbO2
    ·         Hb O2+ O2 ↔ Hb(O2)2
    ·         Hb(O2)+ O2 ↔ Hb(O2)3
    ·         Hb(O2)+ O2 ↔ Hb(O2)4
    Reaksi keseluruhan:
    ·         Hb + 4O2 ↔ Hb(O2)4
4.      Penggabungan oksigen dengan molekul hemoglobin (Hb) merupakan reaksi yang sangat kompleks. HbO2 adalah oksihemoglobin, kompleks hemoglobin yang menjadi alat transportasi oksigen ke jaringan
5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi afinitas hemoglobin (hb) terhadap o2 
·         Keasaman atau pH
·         PO2 atau Tekanan Parsial O2
·         PCO2 atau Tekanan Parsial CO2
·         Temperatur atau Suhu
·         BPG
6.      Kegunaan hemoglobin, yaitu
·         Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan -jaringan tubuh. 
·         Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan - jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. 
·         Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang.
DAFTAR PUSTAKA
(diakses pada tanggal 27 Februari 2011)
(diakses pada tanggal 28 Februari 2011)
(diakses pada tanggal 27 Februari 2011)
(diakses pada tanggal 27 Februari 2011)
(diakses pada tanggal 28 Februari 2011)
(diakses pada tanggal 27 Februari 2011)
(diakses pada tanggal 28 Februari 2011)
Price.A.Sylvia, dan Lorraine.M.Wilson. 1995. Patofisiologi “Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit”.Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Ucu Cahyana,dkk. 2007. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama

0 komentar to “Kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari”

Posting Komentar