Arizona, Chris Brooks, pria berusia 22 tahun baru saja meninggal dunia akibat serangan jantung. Namun ajaibnya, 20 menit kemudian ia bangun lagi dari kematiannya. Padahal menurut teori, 3 menit saja jantung berhenti, kematian tidak bisa dicegah.
Chris adalah seorang mahasiswa yang baru lulus dan bekerja sebagai seorang kontraktor di Arizona. Saat itu Chris dan rekannya sedang liburan dan mengunjungi sebuah tempat bowling. Karena terlalu kecapaian, Chris yang diketahui punya penyakit jantung pun segera dibawa pulang oleh teman-temannya.
Dalam perjalanan pulang, Chris sempat mengirim pesan singkat pada kekasihnya. Isinya yaitu, ‘Saya mau mati’, dan 15 menit setelah mengirim pesan itu, Chris benar-benar mati, tidak bernafas lagi.
Chris ternyata mengalami serangan jantung dan dalam seketika jantungnya berhenti berdetak. Ketika sampai di rumah, ayahnya langsung memberinya nafas buatan dan menelepon 911. Saat itu sedang jam 3 pagi dan semua orang di rumah menjadi sangat panik.
Namun pihak 911 langsung memberi instruksi untuk melakukan teknik CPR. Ayah Chris pun langsung mengikuti instruksi petugas 911 itu dan ajaibnya Chris hidup kembali dan bisa bernafas. Ia bahkan tidak mengalami kerusakan otak, padahal ia sudah tidak bernafas hampir 20 menit. Menurut American Heart Association, setiap menitnya jantung berhenti, kemampuan bertahan hidup akan berkurang hingga 10 persen.
Para dokter di University of Pennsylvania’s Center for Resuscitation Science mengatakan bahwa kejadian yang dialami Chris adalah sebuah keajaiban. Dengan teknik CPR yang diinstruksikan oleh petugas 911, Chris bisa diselamatkan.
“Ketika seseorang mengalami serangan jantung, yang paling penting dilakukan adalah membiarkan darah tetap mengalir di tubuh, caranya yaitu dengan menekan dada,” ujar Dr. Ben Bobrow dari The Arizona Department of Health, seperti dikutip CNN, Kamis (15/10/2009).
“Tanpa suplai darah ke otak dan jantung, seseorang akan mati. Dan hal ini bisa terjadi dimana saja, di rumah, jalan, stasiun, kantor atau dimanapun. Butuh waktu jika harus memanggil petugas paramedis. Oleh karena itu, setiap orang seharusnya tahu cara CPR yang benar,” ujar Dr. Lance Becker dari The Center for Resuscitation Science at the University of Pennsylvania.
Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah arteri yang menyalurkan oksigen ke otot jantung terhalang. Serangan jantung umumnya menyebabkan nyeri dada tidak lebih dari 15 menit. Namun, serangan jantung tidak memiliki gejala atau tanda. Serangan itu bisa dipicu oleh kegiatan yang melelahkan dan bisa hilang dengan istirahat.
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) adalah teknik penyelamatan hidup yang berguna dalam berbagai kasus gawat, baik serangan jantung maupun hampir tenggelam, dimana seseorang berhenti bernapas atau detak jantung berhenti. Teknik ini merupakan kombinasi antara nafas buatan dan menekan dada.
Namun kini peneliti menyarankan agar para penyelamat cukup melakukan teknik CPR dengan menekan dada saja. Studi terkini menyebutkan bahwa dengan menekan dada setiap 100 kali per menitnya akan menaikkan peluang detak jantung hidup lagi hingga 3 kali lebih besar dibanding dengan teknik CPR yang lama (kombinasi nafas bantuan dan tekanan dada).
“Ketika detak jantung berhenti, sebenarnya darah masih punya suplai oksigen ke otak untuk sekitar 2 menit. Itu adalah sebuah proses dan artinya ada kemungkinan untuk menghidupkan kembali detak jantung dalam beberapa menit. Bahkan jika dilatih, seseorang bisa menahan nafas hingga 7 menit. Waktu menjadi sangat penting ketika Anda menolong orang pingsan atau tidak bernapas,” tutur Becker.