New York, Pengalaman mendekati kematian atau ‘Near Death Experience’ banyak diceritakan pasien pada dokter. Namun banyak dokter yang tidak percaya dan menganggapnya sebagai halusinasi atau efek rasa sakit. Tapi kini, pengalaman itu benar-benar dialami sang dokter.
Banyak orang yang mendeskripsikan ‘Near Death Experience’ sebagai keadaan antara hidup dan mati, dimana ada cahaya terang benderang, bertemu dengan sang Pencipta tapi diminta untuk kembali lagi ke dunia.
Mary Jo Rapini adalah psikolog klinis yang mengalami hal tersebut. Didampingi oleh Dr. Jeffrey Long yang pernah melakukan studi terhadap 1.300 kasus ‘Near Death Experience’, Rapini menceritakan kisahnya.
“Saya banyak menangani pasien kanker dan mereka selalu bercerita tentang pengalamannya mendekati kematian. Tapi saya selalu menganggap cerita tersebut sebagai efek reaksi medis atau halusinasi,” kata Rapini seperti dikutip dari MSN, Selasa (26/1/2010).
Hingga pada April 2003, kejadian itu ia alami sendiri. Menurut Rapini, saat itu ia mengalami pembengkakan pembuluh darah dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Keadaannya sangat parah sampai harus berada di ruang gawat darurat selama 3 hari.
“Semua dokter langsung panik dan mengelilingi saya. Mereka memasukkan berbagai macam alat medis di tubuh saya dan menelepon suami saya,” tutur Rapini.
“Hingga tiba-tiba, saya melihat sebuah cahaya yang sangat terang. Cahaya ini berbeda dari cahaya biasanya dan terus berkembang membesar. Lalu saya bertanya-tanya, cahaya apa itu? Saya pun memasuki cahaya itu,” jelasnya.
Rapini pun masuk ke dalam terowongan cahaya itu. Menurutnya, di sana ia melihat ruangan yang sangat indah dan bertemu dengan Tuhan. Ia berkata saya tidak bisa tinggal dan harus kembali lagi ke dunia. Rapini kemudian protes.
“Kenapa saya tidak bisa tinggal disini? Padahal saya sudah menjadi istri dan ibu yang baik. Saya juga sudah merawat pasien kanker tiap harinya,” ujarnya.
Menurut penuturan Rapini, sang Pencipta memintanya kembali ke dunia untuk melakukan hal yang lebih baik dari itu.
Pengalaman Near Death Experience yang diceritakan Rapini ternyata sama dengan pengalaman-pengalaman lainnya yang pernah dianalisa Dr. Jeffrey Long.
“Ternyata hampir semua orang yang pernah mendekati kematian punya cerita yang sama, baik mereka pernah dengar sebelumnya atau tidak pernah,” kata Dr. Long.
Dalam buku karangannya yang berjudul ‘Evidence of the Afterlife: Science of Near-Death Experiences’, Dr. Long menyebutkan beberapa tanda mendekati kematian, diantaranya bertemu dengan orang-orang yang lebih dulu meninggal dunia, ingatan-ingatan yang bertambah jelas, dan lainnya.
Menurut Long yang merupakan dokter onkolog radiasi dan juga menangani pasien kanker, sama seperti Rapini buku yang berhasil ia buat semakin memicunya untuk menjadi dokter yang lebih baik.
“Pengalaman-pengalaman itu mengubah pandangan saya sebagai dokter. Saya lebih percaya diri dalam menangani pasien, terutama pasien kanker. Saya menemukan bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan, karena ada kehidupan lain setelahnya,” jelas Long. (fah/ir)