Kamis, 13 Oktober 2011

SinopsisFull House

,

Full House (Episode 16)

Tanpa berpikir panjang, Young-jae menyanggupi semua syarat yang diajukan istrinya, namun Ji-eun terbelalak kaget mendengar kontrak pernikahan mereka berubah menjadi 3 tahun. Gadis itu sadar kalau perjanjian itu diterima, maka masa mudanya bakal terbuang sia-sia.

Setelah cukup lama berpikir, Ji-eun dengan sedikit berat menyanggupi surat kontrak baru tersebut. Ternyata salah satu alasan utamanya adalah karena ia mulai merasa keluarga sang suami sebagai keluarganya sendiri. Malamnya, Young-jae tidur dengan senyum lebar.

Merasa diatas angin, paginya Young-jae baru sadar kalau di perjanjian baru tersebut ia sudah tidak bisa lagi semena-mena dan harus membantu Ji-eun mengerjakan tugas membersihkan rumah. Tidak hanya itu, Ji-eun bahkan meminta Young-jae untuk memberikannya seikat mawar dua kali setiap minggunya.

Kecerobohan Dong-wook kembali membuat hubungan Ji-eun dan Young-jae yang mulai mesra terganggu, pasalnya Hae-won tanpa sengaja mendengar pembicaraan pria itu tentang kawin kontrak Ji-eun. Ia langsung mendatangi Full House, menemui Ji-eun dan memintanya untuk membiarkan Young-jae kembali ke sisinya. Ji-eun hanya bisa terdiam mendengar permintaan tersebut.

Usai wawancara dengan pers, Young-jae menemui Hae-won, yang meminta pria itu untuk menerimanya kembali. Meski pikirannya kalut, Young-jae tidak melupakan janjinya pada Ji-eun, ia memberikan gadis itu seikat mawar. Mata Ji-eun langsung bersinar-sinar dan bibirnya tersenyum gembira, itu benar-benar kejutan yang tidak disangkanya.

Full House (Episode 15)

Dongkol dengan kebodohan suami-istri Dong-wook dan Hee-jin, Ji-eun nyaris saja mengulangi kesalahan mereka didepan Min-hyuk, yang sebenarnya telah lama curiga. Benar saja, pria itu langsung meminta kesempatan untuk bisa memenangkan hati Ji-eun, dan membuatnya terdiam.

Di tempat lain, Dong-wook malah semakin memanaskan suasana dengan menceritakan soal keceplosan Hee-jin kepada Young-jae. Begitu sampai dirumah, pria itu mengamuk ketika tahu istrinya mendapat bunga dari rivalnya tersebut. Namun dengan tenang, Ji-eun mengingatkan bahwa pernikahan mereka hanya sandiwara belaka.

Semakin cemburu, diam-diam Young-jae menyelinap masuk kedalam kamar Ji-eun untuk mencari surat kontrak pernikahannya namun dasar apes, ia malah ketahuan. Ia mulai membuka diri dan dengan wajah memelas meminta supaya surat kontrak pernikahan mereka dibuat ulang dengan alasan banyak hal-hal yang harus diperbaharui supaya tidak merugikan gadis itu. Tidak sadar itu hanya alasan, Ji-eun manggut-manggut mengamini.

Full House (Episode 14)

Kesal dengan jawaban itu, saat dirumah Young-jae berusaha meyakinkan Ji-eun bahwa Min-hyuk adalah seorang playboy. Namun gadis itu membela dengan mengatakan pria itu lebih baik dari sang suami yang memperlakukannya sebagai pembantu.

Dasar polos, Ji-eun malah mengutarakan rencananya mengundang Min-hyuk ke Full House, dan memancing kemarahan Young-jae yang langsung menolak. Namun keesokan paginya, Young-jae berubah pikiran sehingga istrinya yang tidak siap terkejut ketika diminta untuk memasak. Saat marah-marah, mendadak gadis itu mendapat ide cemerlang.

Semula berniat menelepon ibu Young-jae, Ji-eun malah akhirnya mengobrol dengan nenek sang suami yang memintanya datang untuk diajari memasak secara langsung. Sempat merasa senang, belakangan baru ketahuan bahwa ternyata wanita tua itu sebenarnya tidak bisa memasak.

Ji-eun yang merasa dikerjai berusaha menghibur nenek suaminya dengan menyanyi, namun air matanya berderai karena merasa wanita itu selalu membencinya. Yang terjadi berikutnya malah kebalikan : nenek Young-jae menghibur Ji-eun dengan menyanyi hingga akhirnya berhenti ketika anak dan menantunya muncul dengan wajah heran.

Akibat perubahan rencana mendadak, Young-jae terpaksa membatalkan janjinya dengan Hae-won. Sambil menunggu kedatangan Min-hyuk, pria itu meminta Ji-eun untuk menuruti permintaannya pura-pura hamil (yang tentu saja tidak disadari gadis itu). Padahal, rahasia kawin kontrak mereka telah terbongkar oleh Hee-jin yang tidak sengaja menceritakan semuanya saat menumpang mobil Min-hyuk.

Sempat merasa senang karena berhasil mengelabuhi rivalnya, Young-jae kembali dibuat kesal mendengar rencana Ji-eun bertemu Min-hyuk, dan berusaha ‘merayu’ istrinya dengan cara mengajak makan malam. Namun Ji-eun kembali dibuat kecewa dan menunggu sendirian karena disaat yang sama Hae-won kembali menjadi perintang.

Kejadian tersebut membuat Ji-eun meradang dan marah, namun Young-jae berusaha berkelit sehingga gadis itu mengeluarkan kata-kata menyakitkan dan pergi. Saat merenung di sebuah taman, mendadak hujan turun. Young-jae yang panik berusaha menyusul dengan payung, namun ia tidak menemukan Ji-eun yang telah pergi dengan Min-hyuk yang datang menjemput.

Full House (Episode 13)

Namun Young-jae kena batunya, ia gagal meyakinkan Ji-eun (meski sudah berpura-pura menerima telepon) untuk tidak pergi kerumah keluarganya. Ketika sampai terpaksa pria itu bersandiwara dan memeluk sang nenek dengan sikap panik, tingkah laku yang membuat sang nenek dan kedua orangtuanya mengernyit bingung.

Ji-eun mulai merasa dirinya dibohongi, namun Young-jae terus mencari alasan yang malah membuat kebohongannya semakin terlihat. Tidak hanya itu tingkah pria itu yang diam-diam cemburu. Saat mengetahui keesokan harinya Ji-eun hendak pergi bersama Min-hyuk, ia langsung mencari akal dan memberi beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Meski jengkel dengan sikap aneh tersebut, Ji-eun tetap mengerjakan pekerjaan yang diberikan. Kaget melihat gadis itu menyelesaikan semuanya, Young-jae kembali mencari-cari alasan dan meminta semua pekerjaan tersebut diulang. Ji-eun akhirnya tidak tahan lagi, ia kabur lewat jendela namun ketahuan oleh Young-jae sehingga keduanya terlibat kejar-kejaran.

Beruntung, Ji-eun berhasil lolos dan meneruskan rencananya untuk menonton bersama Min-hyuk. Di bioskop, ia kembali bertemu dengan Dong-wook dan Hee-jin sambil mengancam keduanya untuk tidak berpikir macam-macam. Telepon genggam yang dimatikan membuat Young-jae dirumah semakin panas.

Keduanya meneruskan acara dengan mengobrol di taman, Ji-eun berjanji bakal memberi hadiah pada Min-hyuk yang hari itu ternyata berulang tahun. Namun, pria itu malah kembali mengutarakan perasaannya pada Ji-eun.

Pertanyaan tersebut membuat Ji-eun mati kutu, ia berusaha menjadikan statusnya yang telah menikah sebagai tameng namun tidak berhasil. Sebelum berpisah, gadis itu berjanji suatu saat nanti akan berusaha untuk menyukai pria itu.

Saat tiba dirumah, Young-jae yang jengkel karena menunggu sejak siang langsung menginterogasi istrinya. Tidak berpikir macam-macam, Ji-eun dengan polos menceritakan semuanya termasuk janjinya pada Min-hyuk. Young-jae yang sedang minum langsung menyemburkan air dimulutnya, dan menatap tidak percaya ke arah gadis itu.

Full House (Episode 12)

Saat tiba dirumah, Ji-eun ternyata telah menunggu dengan niat ingin mengutarakan perasaannya kepada sang suami. Ketika mengobrol (tepatnya bertengkar) dengan Young-jae, Ji-eun mengutarakan ketertarikannya kepada pria itu. Reaksi Young-jae : sempat melongo sesaat sebelum kemudian tertawa.

Diam-diam Ji-eun mengutuk dirinya sendiri dan menyesal menyimpan perasaan terhadap pria itu. Tidak hanya itu, ia bahkan menganggap dirinya memiliki penyakit mental. Ucapannya tersebut tidak juga dilupakan Young-jae, yang langsung mencela gadis itu di menit pertama mereka bertemu pagi harinya.

Kedekatan Young-jae dan Hae-won ternyata tercium pers, sehingga mau tidak mau pria itu menerima tawaran untuk diwawancara bersama Ji-eun. Merasa dirinya diatas angin, Ji-eun berhasil memaksa Young-jae untuk melakukan sejumlah pekerjaan rumah seperti mengepel, mencuci piring dan membersihkan kaca.

Kesempatan untuk balas dendam itu tidak disia-siakan Ji-eun, Young-jae akhirnya tidak tahan lagi dan mengamuk setelah gadis itu (untuk kesekian kalinya) kembali mengotori lantai yang telah dipel. Ketika wartawan datang, sandiwara keduanyapun dimulai.

Keduanya dipotret saat sedang memasak, membersihkan rumah, dan menyiram kebun. Masing-masing berusaha saling ‘menjatuhkan’ pasangannya dengan cara unik, namun hal itu luput dari pantauan wartawan. Didalam rumah, Ji-eun dengan antusias menceritakan asal mula berdirinya Full House, sementara Young-jae memandanginya dengan penuh arti.

Saat tinggal berdua, sifat asli keduanya kembali muncul. Ji-eun meminta supaya suaminya menjaga sikap karena ia tidak ingin gosip tidak enak kembali terdengar. Mendengar itu, Young-jae kelepasan bicara bahwa ia bakal kehilangan saat Ji-eun sudah tidak ada lagi disana.

Sementara itu, hubungan Min-hyuk dan Ji-eun semakin dekat. Mendengar gadis itu berencana untuk menonton film yang dibintangi Young-jae, ia membatalkan rencana kerjanya dan memilih untuk menemani gadis itu. Di bioskop, mereka bertemu Dong-wook dan Hee-jin, yang sempat membuat Ji-eun kesal dengan komentarnya.

Dasar berwatak polos, Ji-eun dengan entengnya bercerita pada Min-hyuk tentang dugaan Hee-jin terhadap pria itu. Jawaban yang didapat sungguh mengejutkan, Min-hyuk dengan jujur mengaku kalau ia memang menyukai gadis itu, dan sempat membuat Ji-eun salah tingkah.

Berbeda dengan Hee-jin yang mendukung hubungan Ji-eun dan Min-hyuk, Dong-wook diam-diam tidak setuju dan berusaha memberitahu kedekatan mereka pada Young-jae. Meski berlagak tidak perduli, diam-diam pria itu mulai resah dan mulai mencari cara untuk memisahkan keduanya.

Tahu kalau Ji-eun sangat memperhatikan keluarganya, Young-jae menelepon dan meminta supaya Ji-eun bertemu dengannya di suatu tempat untuk kemudian menjenguk sang nenek yang sakit keras. Kabar itu tentu saja membuat Ji-eun panik, ia langsung bergegas menuju tempat pertemuan dan meminta maaf pada Min-hyuk.

Full House (Episode 11)

Saat tiba dirumah, Ji-eun ternyata telah menunggu dengan niat ingin mengutarakan perasaannya kepada sang suami. Ketika mengobrol (tepatnya bertengkar) dengan Young-jae, Ji-eun mengutarakan ketertarikannya kepada pria itu. Reaksi Young-jea : sempat melongo sesaat sebelum kemudian tertawa.

Diam-diam Ji-eun mengutuk dirinya sendiri dan menyesal menyimpan perasaan terhadap pria itu. Tidak hanya itu, ia bahkan menganggap dirinya memiliki penyakit mental. Ucapannya tersebut tidak juga dilupakan Young-jae, yang langsung mencela gadis itu di menit pertama mereka bertemu pagi harinya.

Kedekatan Young-jae dan Hae-won ternyata tercium pers, sehingga mau tidak mau pria itu menerima tawaran untuk diwawancara bersama Ji-eun. Merasa dirinya diatas angin, Ji-eun berhasil memaksa Young-jae untuk melakukan sejumlah pekerjaan rumah seperti mengepel, mencuci piring dan membersihkan kaca.

Kesempatan untuk balas dendam itu tidak disia-siakan Ji-eun, Young-jae akhirnya tidak tahan lagi dan mengamuk setelah gadis itu (untuk kesekian kalinya) kembali mengotori lantai yang telah dipel. Ketika wartawan datang, sandiwara keduanyapun dimulai.

Keduanya dipotret saat sedang memasak, membersihkan rumah, dan menyiram kebun. Masing-masing berusaha saling ‘menjatuhkan’ pasangannya dengan cara unik, namun hal itu luput dari pantauan wartawan. Didalam rumah, Ji-eun dengan antusias menceritakan asal mula berdirinya Full House, sementara Young-jae memandanginya dengan penuh arti.

Saat tinggal berdua, sifat asli keduanya kembali muncul. Ji-eun meminta supaya suaminya menjaga sikap karena ia tidak ingin gosip tidak enak kembali terdengar. Mendengar itu, Young-jae kelepasan bicara bahwa ia bakal kehilangan saat Ji-eun sudah tidak ada lagi disana.

Sementara itu, hubungan Min-hyuk dan Ji-eun semakin dekat. Mendengar gadis itu berencana untuk menonton film yang dibintangi Young-jae, ia membatalkan rencana kerjanya dan memilih untuk menemani gadis itu. Di bioskop, mereka bertemu Dong-wook dan Hee-jin, yang sempat membuat Ji-eun kesal dengan komentarnya.

Dasar berwatak polos, Ji-eun dengan entengnya bercerita pada Min-hyuk tentang dugaan Hee-jin terhadap pria itu. Jawaban yang didapat sungguh mengejutkan, Min-hyuk dengan jujur mengaku kalau ia memang menyukai gadis itu, dan sempat membuat Ji-eun salah tingkah.

Berbeda dengan Hee-jin yang mendukung hubungan Ji-eun dan Min-hyuk, Dong-wook diam-diam tidak setuju dan berusaha memberitahu kedekatan mereka pada Young-jae. Meski berlagak tidak perduli, diam-diam pria itu mulai resah dan mulai mencari cara untuk memisahkan keduanya.

Tahu kalau Ji-eun sangat memperhatikan keluarganya, Young-jae menelepon dan meminta supaya Ji-eun bertemu dengannya di suatu tempat untuk kemudian menjenguk sang nenek yang sakit keras. Kabar itu tentu saja membuat Ji-eun panik, ia langsung bergegas menuju tempat pertemuan dan meminta maaf pada Min-hyuk.
Full House (Episode 10)
Sepulang mengantar Hae-won dari pub, Young-jae merasa bersalah karena telah berbohong namun sikap sang istri yang pura-pura tidak perduli membuatnya heran. Padahal, Ji-eun sendiri mulai merasa cemburu dan membayangkan hal yang tidak-tidak mengenai hubungan Young-jae dan Hae-won. Lamunannya dibuyarkan oleh teriakan Young-jae.

Saat sendirian, mendadak Ji-eun mendapat telepon untuk menemani nenek Young-jae ke galeri seni. Sempat kelepasan berbicara kasar saat makan bersama, pelan-pelan Ji-eun mulai diterima oleh keluarga suaminya setelah mengaku bisa bermain kartu. Saat pulang, Young-jae kelimpungan melihat gadis itu tidak ada, namun baru malam ia memberanikan diri menelepon.

Berada didalam kamar Young-jae semasa remaja, dengan antusias Ji-eun menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang, di luar dugaan, dijawab oleh suaminya dengan suara pelan. Setelah menutup telepon, Ji-eun semakin terbayang-bayang oleh Young-jae yang mulai disukainya, namun keberadaan Hae-won membuat gadis itu tidak yakin.

Ketika paginya Ji-eun belum juga pulang, Young-jae menyiapkan makanan yang sebelumnya pernah dimakan Ji-eun dan disebutnya ‘makanan hewan’. Baru beberapa suap, mendadak Ji-eun pulang, bengong, dan kemudian mencela pria itu. Rupanya selama berada di rumah orang tua Young-jae, Ji-eun berpikir keras mengenai cara untuk menghindari pertengkaran.

Cara yang ditawarkannya cukup mengejutkan, namun dasar bergengsi tinggi, Young-jae mengiyakan saja dengan nada tinggi. Rupanya terlalu lama tidak bicara dengan Ji-eun mulai membuat pria itu kehilangan sesuatu, dengan berbagai cara ia berusaha menarik perhatian sang istri mulai dari menyuruh membersihkan ruang tamu sampai memarahinya saat menggunakan komputer di malam hari.

Ji-eun tetap bergeming dan meneruskan aksi diamnya, yang berakhir ketika ia panik mengetahui komputer dimatikan Young-jae. Sempat ngambek berat, Ji-eun ngambek dan menolak tawaran damai Young-jae berupa es krim (yang biasanya ampuh). Terpaksa ditempuh cara lain yaitu dengan menyanyi didepan gadis itu. Melihat aksi suaminya, hati Ji-eun semakin luluh.

Karena itu, betapa jengkelnya Ji-eun ketika menyaksikan Young-jae tidak berkutik setiap kali ditelepon Hae-won. Saat acara makan malam merayakan peluncuran film pria itu, ia mendatangi Hae-won dan memintanya untuk tidak mengganggu Young-jae lagi namun ditolak.

Ucapan tersebut ternyata serius, Hae-won dengan pesonanya mampu membuat Young-jae tidak berkutik bahkan dengan jelas menolak ketika pria itu hendak mengajak sang istri. Diluar saat hendak pergi, mendadak Ji-eun muncul dan meminta supaya Young-jae tidak pergi. Karena tidak enak dengan Hae-won yang terus memaksa, Ji-eun akhirnya ditinggalkan seorang diri.

Full House (Episode 9)

Mulai merasakan tidak enak, Ji-eun malah mendapat kesialan dua kali : saat diminta mengantarkan makanan tersebut ke rumah sakit, disana ia malah bertemu dengan ibu Young-jae yang memintanya datang kerumah. Sesampai disana, gadis itu diminta nenek sang suami untuk membersihkan kebun.

Pertemuan dua wanita berbeda generasi tersebut menghadirkan sejumlah kelucuan, yang berbuntut dengan kumatnya sakit kepala nenek Young-jae. Berniat membantu dengan cara membopong, ji-eun malah menyebabkan wanita tua itu mengalami sejumlah cedera mulai dari kepala terbentur hingga kaki lecet. ‘Keberanian’ Ji-eun tersebut membuat ibu Young-jae mulai simpati kepadanya.

Tidak tenang saat review film, Young-jae pamit dan menemui Min-hyuk sambil mengajaknya minum bersama. Saat berbicara empat mata, ia mengancam ‘kakak’nya itu supaya tidak menyakiti Hae-won. Siapa sangka, Min-hyuk malah menanggapinya dengan santai sehingga Young-jae semakin kesal.

Kejengkelan tersebut dilampiaskannya sesampai dirumah ke Ji-eun, sehingga mereka kembali bertengkar. Keadaan semakin parah setelah keesokan harinya cincin yang dipakai Young-jae tertinggal di tempat Hae-won, kasarnya ucapan Young-jae membuat Ji-eun tidak tahan lagi.

Saat melihat istrinya tidak ada ditempat, Young-jae mulai kelimpungan. Dasar sial, saat keluar ia kembali bertemu Dong-wook dan Hee-jin. Meski tidak diperbolehkan masuk, keduanya nekat melewati jendela. Saat kembali kerumah, keberadaan mereka didalam rumah membuat Young-jae jengkel, namun ia tidak berkutik ketika diancam.

Beruntung tak lama kemudian Ji-eun kembali pulang (setelah bertemu Min-hyuk), kemudian melontarkan tawaran yang sulit ditolak Dong-wook dan Hee-jin. Diam-diam, Young-jae menyesal telah berkata kasar dan dengan wajah memelas, mengatakan siap menjaga cincin tersebut supaya tidak hilang lagi.

Ketika duduk di beranda belakang, Ji-eun mengutarakan keheranannya dengan pernikahannya yang diwarnai oleh pertengkaran dan berbaikan yang terus berulang. Ia meminta Young-jae untuk sama-sama berusaha menjaga diri. Janji tersebut hanya bertahan hingga paginya, ketika Ji-eun dan Young-jae kembali bertengkar masalah foto pernikahan.

Full House (Episode 8)

Begitu mendengar Hae-won dalam kesulitan, Young-jae langsung menunda janjinya dan meminta Ji-eun menunggu di tempat yang dituju pada malam harinya. Setelah menurunkan ‘istri’nya ditengah jalan, Young-jae memacu mobilnya ke sebuah bar dimana Hae-won sedang minum dalam keadaan setengah mabuk.

Waktu berlalu dengan sangat cepat, tak terasa hari sudah mulai malam. Ji-eun yang terus menunggu menelepon Young-jae, namun saat pria itu hendak pergi Hae-won mencegahnya. Mau tidak mau, Young-jae terus menunggui gadis itu dan mengantarkannya pulang. Bagaimana dengan Ji-eun? Setelah menunggu lama, ia akhirnya pulang sambil marah-marah.

Paginya saat sikat gigi, dengan muka cemberut Ji-eun berusaha menutupi kekesalannya. Namun dasar gadis blak-blakan, belakangan ia langsung memuntahkan kekesalannya pada Young-jae. Untuk kesekian kalinya mereka kembali bertengkar, yang berbuntut pada keluarnya Ji-eun dari rumah. Niatnya cuma satu : mengungsi ke rumah Dong-wook dan Hee-jin.

Padahal, dua orang yang dituju malah menuju Full House untuk mengembalikan barang Ji-eun. mendapat sambutan dingin, dengan cueknya mereka masuk kedalam dengan niat ‘mengakali’ Young-jae. Ketika ditinggal, Dong-wook malah dengan lancang mencoba pakaian si empunya rumah hingga ketahuan. Ketika ditegur, Young-jae malah diserang oleh Hee-jin.

‘Perkelahian’ tidak seimbang tersebut dihentikan oleh Ji-eun yang mendadak muncul, dan secara spontan membela suaminya. Young-jae sempat bengong bercampur heran melihat Ji-eun memaki-maki dua temannya. Ketika diobati, pria itu dengan manja berusaha menarik perhatian sang ‘istri’, yang tidak habis pikir dengan sikap pasrah Young-jae.

Keesokan harinya, Young-jae dengan sikapnya yang malu-malu mau mengajak Ji-eun nonton bersama. Mengira bakal tertipu lagi, Ji-eun bernapas lega ketika ’suami’nya muncul dengan kacamata hitam dan duduk disampingnya. Saat perjalanan pulang, Young-jae mendapat kabar buruk : Hae-won masuk rumah sakit.

Dengan panik, pria itu langsung membalikkan mobilnya menuju rumah sakit. Ji-eun yang tertinggal dibelakang terhenyak ketika melihat tangan Young-jae dipegang Ji-eun didalam kamar, jantungnya mulai berdegup tidak keruan. Dihadapan sang ayah yang kebetulan menjenguk Hae-won, Young-jae mengutarakan niatnya menginap.

Full House (Episode 7)

Young-jae sengaja membelikan hadiah secara diam-diam dan meletakkannya di meja makan. Ji-eun yang sempat kesal dengan perlakuan pria itu sempat jengkel, namun perasaannya berubah ketika menemui pemberian tak diduga itu. Mendadak, terdengar bunyi bel.

Ketika pintu dibuka, ternyata yang datang adalah ibu dan nenek Young-jae, yang memarahinya sebelum kemudian meminta Ji-eun dan suaminya pindah kerumah orang tua pria itu. Dikantor agensi, Young-jae kelabakan ketika sang manajer menduganya rindu pada sang istri. Ia berusaha berkelit dengan mengatai Ji-eun, namun hatinya sendiri sebenarnya gelisah.

Telepon dari Ji-eun berhasil ‘membujuk’ Young-jae pulang ke rumah, ia terkejut mendengar desakan sang ibu dan nenek. Keduanya memutuskan untuk maju ke medan perang alias menemui keluarga Young-jae, namun saat hendak berangkat, nyaris saja terjadi hal fatal : Ji-eun lupa mengenakan cincin kawinnya.

Setelah menghaturkan hormat (kali ini Ji-eun melakukannya dengan benar!!), Young-jae mengutarakan alasannya enggan untuk kembali yaitu karena ketidakcocokan dengan sang ayah. Ketika ditanya soal hadiah, Ji-eun yang tidak enak hati karena datang tanpa membawa apa-apa berusaha menghibur nenek Young-jae dengan menyanyi dan menari, namun tingkahnya malah membuat semuanya bengong.

Dari belakang, ayah Young-jae yang baru muncul tertegun sebelum memberikan tepuk tangan. Saat perjalanan pulang didalam mobil, Young-jae sambil tersenyum-senyum menyindir tingkah Ji-eun yang mukanya merah-padam menahan malu. untuk menenangkan hati gadis itu, Young-jae membelikannya es krim dan mengajak bermain di taman.

Saat tiba dirumah, Ji-eun yang kelelahan tertidur saat menulis novel. Paginya Young-jae berusaha menyelimuti gadis itu, namun selimut yang dipegang buru-buru dibuang ketika Ji-eun menggeliat bangun. Setelah membereskan pekerjaan rumah atas desakan ’suami’, Ji-eun buru-buru berangkat untuk menemui Min-hyuk. Dasar apes, hadiah pemberian Young-jae malah tercecer di kereta.

Ketika bertemu, Min-hyuk yang tidak puas dengan hasil karangan Ji-eun meminta gadis itu untuk menulis cerita yang lebih baik. Mendengar ada barang yang hilang, pria itu menawarkan diri untuk mencari pengganti. Meski ketemu, namun Ji-eun tetap sedih dan tidak bisa menyembunyikan kejadian itu dari Young-jae saat keduanya bertemu.

Young-jae sempat marah dan berkata ketus, namun belakangan pemuda itu menyesal terutama melihat ekspresi wajah Ji-eun yang sedih (ditambah permintaan maaf gadis itu yang diucapkan dengan pelan). Ia langsung mengajak Ji-eun untuk mencari hadiah pengganti, sambil tidak lupa mengancam supaya barang itu tidak hilang lagi.

Full House (Episode 6)

Keduanya kembali bertengkar ketika Ji-eun menolak untuk memberikan cincin yang pernah dibuang pria itu. Karena kesal tangannya digigit, Young-jae mengusir ‘istri’nya keluar dari Full House. Dengan muka cemberut, ia mengungsi ke rumah Dong-wook dan Hee-jin.

Kedua sahabatnya tersebut sudah tentu sebal melihat kehadiran Ji-eun, namun kegalakan gadis itu membuat mereka tidak mampu melawan. Hidup seorang diri, mau tidak mau Young-jae harus membereskan rumah sendiri. Masalah yang dialami terlihat oleh sang manajer, yang langsung meminta Young-jae bersikap profesional. Tidak hanya itu, Ji-eun juga ditelepon.

Saat mengobrol berdua, Young-jae mengaku kalau dirinya menyukai Hae-won dan membuat gadis itu merasa diatas angin. Namun saat pemotretan, mendadak Ji-eun muncul (atas permintaan manajer). Untuk menepis gosip keretakan rumah tangga, dengan terpaksa gadis itu didudukkan bersebelahan dengan Young-jae. Saling ledek-ledekan kembali terjadi saat keduanya saling menyuapi makanan.

Keesokan harinya, Young-jae yang ternyata mengingat hari ulang tahun Ji-eun sempat senang mendengar gadis itu berencana untuk pergi ke taman ria, namun mukanya langsung cemberut mendengar ternyata yang diajak hanya Dong-wook dan Hee-jin. Untuk menghibur diri, Young-jae menghabiskan waktu di agensi tempatnya bernaung meski tidak ada pekerjaan.Ternyata rencana pergi ke taman ria batal, Ji-eun malah menemui Min-hyuk dan sempat melampiaskan emosinya karena mendapat penolakan dari penerbit. Mendengarkan sambil tersenyum, pria yang menjabat sebagai direktur tersebut langsung menyetujui karya Hae-won untuk dipasang di media. Gadis itu jadi merasa tidak enak hati karena sebelumnya telah emosi.

Young-jae sengaja membelikan hadiah secara diam-diam dan meletakkannya di meja makan. Ji-eun yang sempat kesal dengan perlakuan pria itu sempat jengkel, namun perasaannya berubah ketika menemui pemberian tak diduga itu. Mendadak, terdengar bunyi bel.

Ketika pintu dibuka, ternyata yang datang adalah ibu dan nenek Young-jae, yang memarahinya sebelum kemudian meminta Ji-eun dan suaminya pindah kerumah orang tua pria itu. Dikantor agensi, Young-jae kelabakan ketika sang manajer menduganya rindu pada sang istri. Ia berusaha berkelit dengan mengatai Ji-eun, namun hatinya sendiri sebenarnya gelisah.

Telepon dari Ji-eun berhasil ‘membujuk’ Young-jae pulang ke rumah, ia terkejut mendengar desakan sang ibu dan nenek. Keduanya memutuskan untuk maju ke medan perang alias menemui keluarga Young-jae, namun saat hendak berangkat, nyaris saja terjadi hal fatal : Ji-eun lupa mengenakan cincin kawinnya.

Full House (Episode 5)

Bisa dibayangkan, bagaimana gelagapannya Ji-eun menghadapi keluarga ‘calon suami’nya. Belum sempat mengobrol banyak, Young-jae muncul dan menariknya pergi. Rupanya, hubungan pemuda tersebut dengan keluarganya (ayah, ibu dan nenek) tidak harmonis.

Melihat keadaan yang tidak mengenakkan, Ji-eun berusaha menasehati Young-jae, yang malah kesal dan menyuruh gadis itu turun di tengah jalan. Kejadian tersebut membuat Ji-eun marah besar, ia memutuskan untuk minggat ke rumah Dong-wook dan Hee-jin di hari pernikahan.

Bukannya menolong, kedua orang itu malah menjebak Ji-eun untuk meneruskan rencana pernikahan sehingga tidak bisa berkelit lagi. Acara pernikahan yang dihadiri oleh sejumlah bintang ternama Korea seperti Kim Seung-woo, Choi Ji-woo dan Song Yun-ah ini berlangsung meriah, dan dihadiri oleh keluarga Young-jae.

Namun seperti yang bisa ditebak, keduanya kembali bertengkar saat bulan madu diatas kapal. Niat Young-jae untuk menakut-nakuti Ji-eun nyaris berakibat fatal, yang disertai oleh kejadian lucu saat keduanya berada di dalam kamar. Tidak tega melihat wajah Ji-eun yang memelas, Young-jae mengajaknya keluar namun sebelumnya, gadis itu terlebih dulu diajari cara mengendarai sepeda.

Bertengkar lagi karena Young-jae tidak sabaran mengajari Ji-eun, keduanya menghabiskan sisa bulan madu dengan indah. Saat pulang kejutan belum habis : Ji-eun mendapati perabotan rumahnya kembali dengan utuh dan ia mendapat hadiah kendaraan. Sempat sumrigah melihat sebuah mobil sport, wajah gadis itu langsung cemberut melihat kendaraan yang dimaksud Young-jae adalah sebuah sepeda.

Saat kembali ke rumah, keduanya telah disambut oleh kedatangan Hae-won yang membuat Ji-eun kaget. Namun tidak demikian halnya dengan Young-jae, yang menyambut kehadiran gadis itu dengan muka masam ditambah omongan ketus.

Mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan tersebut, Hae-won langsung pamit pulang. Ji-eun sempat keheranan melihat gadis itu sudah ‘lenyap’, namun hal itu tertutup dengan kegembiraan karena novelnya bakal diterbitkan. Meski mencibir, diam-diam Young-jae tersenyum bangga.

Ternyata pemanggilan Ji-eun ke kantor penerbit lebih dikarenakan statusnya sebagai istri seorang artis, bahkan novelnya sempat dikritik. Pergi dalam keadaan kesal, mendadak ia mendapat ide untuk meneruskan naskah novelnya ke Min-hyuk. Saat tiba dirumah, Youn-jae langsung mencela setelah melihat ekspresi gadis itu yang berusaha berdalih.

0 komentar to “SinopsisFull House”

Posting Komentar